Kanit Binmas memberikan himbauan bahwa kenakalan Remaja (Seks bebas) salah Satu Penyebab Stunting

- Penulis Berita

Rabu, 5 Juni 2024 - 14:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Buser Bhayangkara74

Sintang Kalbar

Polda Kalbar – Polres Sintang –

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polsek Kayan Hulu, Aipda Imran Ahmad, S.H memberikan himbauan kepada masyarakat bahwa salah penyebab stunting adalah kenakalan remaja(seks bebas) yang marak terjadi. himbauan tersebut di sampaikan kanit binmas pada saat Rembuk stunting di desa Ng.tebidah kec.Kayan hulu, Rabu 6/06/2024.

Banyak faktor penyebab terjadinya stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada balita. Salah satu faktor penyebabnya ialah pernikahan usia dini, usia ayah dan ibu yang masih sangat muda.

Aipda Imran Ahmad S.H mengatakan, pernikahan dini karena terpaksa menikah sangat berpengaruh pada stunting, karena usia sang ibu belum saatnya hamil itu sangat berpengaruh.

“Terlebih pernikahan dini akibat pergaulan bebas. Kehamilan yang tidak direncanakan dan janin yang tidak di harapkan sehingga janin yang ada di dalam rahim kurang mendapat gizi yang baik da perawatan yang baik, ini bisa jadi faktor stunting,” ujarnya,

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tak hanya itu, juga berdampak buruk pada aspek kognitifnya.

Sedangkan anak remaja yang kebobolan, itu sangat berpengaruh terjadinya stunting, perkembangan otak pada janin tergantung pada gizi sang ibu, kalau gizi sang ibu saat hamil tidak baik, otomatis jadilah bayi berat badan lahir rendah dimana berat badan bayi lahir tidak boleh kurang dari 2.5 kg.

Perlu diketahui, suatu kehamilan yang tidak direncanakan apalagi hasil pergaulan bebas sang ibu pasti akan berontak dan berusaha untuk melakukan aborsi, itu akan berpengaruh pada perkembangan otak janin
“Perkembangan otak di dalam rahim akan baik, jika dalam 2 minggu sampai 4 minggu masa kehamilan, artinya sebelum satu bulan usia kehamilan, mendapat asupan gizi yang baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kebanyakan orang baru tahu kehamilannya saat kandungan usia sudah satu bulan, dan selama itu janin tidak mendapat asupan gizi yang baik, menyebabkan perkembangan otak janin tidak berkembang dengan baik. Itulah yang akhirnya bisa menyebabkan sang bayi perkembangannya lambat.

“Maka dalam mengatasi stunting ini harus kerjasama lintas sektor, masyarakatnya juga harus memahami bahwa hamil itu harus direncanakan,” tandasnya.

Yudi – Kalbar

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Satgas Kamseltibcarlantas Kawal dan Amankan Logistik KPU Kota Pontianak
Kapolri Tutup Langsung Turnamen Bola Voli Sekaligus Resmikan Pembangunan Sumur Bor Dan Filtrasi Air Bersih Layak Minum Di Kalimantan Barat
POTRET BURAM UNTUK KABUPATEN KARIMUN DI AKHIR JABATAN AUNUR RAFIQ 
Tim Voli Putra Polda Jatim Juara Kapolri Cup 2024 usai Kalahkan Tim Polda Jabar di Laga Final*
Pasca Kebakaran di Jembatan Besi, Polsek Tambora Siapkan Posko Bantuan Pengurusan Surat-surat Berharga
Rusdianto alias Verri Mendekam di Jeruji Polsek Tamalate atas Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
KETUA DPC PWDPI KONAWE HARAPKAN KEPADA PIHAK POLDA SULTRA AGAR PROPESIONAL DALAM TANGANI KASUS PT. MUDA PRIMA INSAN (MPI)
Penghormatan Terakhir, Kapolres Bulukumba Usung Jenazah Briptu Muhammad Yunus Ke Pemakaman.