Buser Bhayangkara74
Jepara –
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menerima audiensi Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI), Kabupaten Jepara di Ruang Kerjanya, Senin ( 9/12/2024 ).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua HMI Jepara, Andi Setyawan Periode 2024 – 2025 mengatakan jika kedatangannya ini, selain silahturahmi juga untuk mendiskusikan sejumlah permasalahan di Jepara dan utamanya pada sektor industri dan ketenaga kerjaan dan potensi yang ada di Kabupaten Jepara.
“Jepara yang dari dulu dikenal sebagai Industri ukir dan mebel, sekarang anak – anak muda cenderung tidak mau bergelut di ukir dan mebel, padahal itu salah satu ciri khas Jepara dari dulu selain potensi wisata, “ungkapnya.
Andi Setyawan, Ketua HMI Jepara memahami bahwa di era sekarang banyak anak muda cenderung menginginkan pekerjaan yang instan dan memiliki upah atau penghasilan yang sesuai, sedangkan di sisi lain, kemampuan industri mebel kebanyakan belum mampu mencapai hal tersebut.
” Lebih lanjut, Andi Setyawan menerangkan bahwa industri mebel dan ukir yang memerlukan skill dan proses yang cukup rumit kurang diminati generasi muda. Selain itu perdagangan mebel yang cukup lesu membuat beberapa produsen belum mampu mengupah atau gajih karyawannya sesuai upah minimum yang telah ditetapkan Pemerintah.
“Saya selaku pelaku juga mengalami bahwa industri mebel ini memerlukan keterampilan dan modal yang cukup besar, sehingga menjadi kendala para pemuda untuk meneruskan industri ini, “ujar Andi.
Menanggapi hal tersebut, Edy Supriyanta menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah telah memasukkan seni ukir, sebagai seni pembelajaran muatan lokal mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK di Jepara. Upaya tersebut menurut Edy merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian seni ukir di Jepara.
“Terkait dengan upah para pengukir, Edy mengaku prihatin dan akan mengupayakan agar para pengrajin seni ukir mendapatkan upah yang sesuai dengan hasil karyanya. Ia meminta HMI untuk melakukan kajian guna membantu Pemerintah dalam melestarikan ukir khususnya bagi generasi muda dan langkah – langkah untuk mensejahterakan para pengukir dan selalu bisa mandiri.
Kami harap HMI bisa membuat kajian nanti akan dibantu Bappeda dan Dinas terkait, ini masukan yang bagus, “jawabnya.
Selain dari itu, Edy Supriyanta juga mendorong supaya generasi muda untuk memanfaatkan teknologi seperti Website, marketplace, dan media sosial untuk membantu memasarkan seni ukir Jepara, sehingga bisa menarik calon konsumen.
Chris WP – Jepara